.:: Praktikum Pengolahan Lahan SMK YPK Lachai Roi Ransiki ::.

Gambar
SMK YPK Lachai Roi adalah salah satu sekolah kejuruan yang ada di Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat. Sekolah tersebut memiliki beberapa jurusan dan salah satunya yaitu Pertanian (Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura). Untuk lebih jelas terkait profil sekolah bisa di baca disini  . Terkait pertanian saya cuman mau katakan bahwa "Selagi Manusia itu masih bisa makan, maka Petani akan selalu dibutuhkan". Itulah yang membuat saya tanpa lelah untuk memperbaiki semua termasuk mempersiapkan generasi berikut menyambut masa depan mereka sesuai impian juga untuk pertanian itu sendiri. Susah membentuk karakter siswa namun saya tidak pernah kehilangan akal, niat saya adalah agar mereka bisa memiliki rasa tanggung jawab terhadap apa yang mereka putuskan dan kerjakan. Banyak cerita terkait pertanian di SMK YPK Lachai Roi yang mengalami penurunan sangat drastis dari tahun-tahun sebelumnya, banyak siswa juga yang mengeluh terkait praktikum terutama cara mengoperasi alat dan mesi

.:: KEFAMORFOSIS ::.

(Kefa Kota Tua - Jelang HUT ke 60)

KEFA itu, ibu kota kabupaten TIMOR TENGAH UTARA (TTU). Ia termasuk kota tua di daratan Timor Barat (Indonesia). Didirikan Belanda pada 22 September 1922.

Sejak zaman Belanda dan Jepang, Kefa menjadi markas yang aman bagi mereka.
Setelah mereka "hengkang" dari sana dan saat Indonesia merdeka, Kefa pun menjadi Ibu Kota Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

Sebagai ibu kota kabupaten (1958), Kefa memiliki para bupati, mulai dari Antonius Lede Umbu Zaza, Piet Salasa, Jacobus Ukat, J.M. Nailiu, St. P. Parera, Anton Amaunut, Hendrik Sakunab, Gabriel Manek dan Raymundus Fernandez. 

Mereka semua mempunyai style dan kreativitas yang berbeda dalam memimpin daerah ini. Dan tentu mereka semua mempunyai impian untuk "mencipta sejarah" dalam  masa kepemimpinannya.

Mereka PASTI tidak mau, jika di akhir kepemimpinannya, masyarakat menilai "Ah.....percuma, selama menjadi bupati, dia tidak buat apa-apa. TTU tetap sama saja. Tidak ada perubahan sama sekali, malah rakyat makin sengsara."

Warna penilaian seperti ini, jelas tidak diharapkan sama sekali oleh ke-8 bupati, dalam masa kepemimpinan mereka.

Mereka masing-masing telah melakukan yang terbaik untuk TTU. Dan tentu masyarakat sendiri yang bisa melihat dan menilai, siapa sesungguhnya bupati yang  begitu spektakuler mengubah Kefa (TTU) dari segi pembangunan, kaderisasi dan dari segi kemampuan menetralisir "tensi saing" para suku (etnic oriented) yang ada di dalam wilayah TTU ini.

TTU wilayahnya kecil "sekali." Rentangannya, mulai dari Naikake sampai Saknati dan dari Wini sampai  Bokes. Dalam masa kepemimpinan para bupati ini, mereka tentu paham baik sekali, tentang bagaimana mengembangkan daerah yang relatif kecil ini.

Mereka punya skala prioritas dalam merencanakan pembangunan di TTU. Lalu, mereka tentu mampu membaca peta kekuatan dari masing-masing kecamatan, sehingga pengembangan wilayah kecamatan dapat disesuaikan dengan potensi yang dimiliki.

Kini usia Kefa (TTU) jelang 60 Tahun. Pertanyaan kita, dalam rentang usia 60 tahun ini, apa saja PROGRAM UNGGULAN dari setiap bupati, yang merupakan strategi pengembangan daerah ini? Bagaimana  kualitas pengembangan wilayah ini? Potensi unggul apa saja yang menonjol di TTU, yang dapat mendukung kemajuan dan perkembangan masyarakat hingga saat ini?

Ke -  9 ORANG ini, ketika "terpilih" menjadi BUPATI, jelas sudah paham "baik" tentang life style, budaya, mental, kondisi ekonomi dari masyatakat TTU. Kesadaran akan semua potensi ini, tentu memudahkan mereka untuk "memetakan" prioritas program apa yang harus mereka kembangkan dalam masa kepemimpinannya.

Kalau kesadaran di atas mendasari mereka semua, maka KEJENIUSAN LEADERSHIP ke - 9 BUPATI ini, dapat terbaca dengan mudah oleh masyarakat TTU.

Dan betapa masyarakat TTU akan bangga dan berani berkata: KEFAMORFOSIS (Perubahan Kefa/TTU) telah kami alami, mulai sejak tahun 1958 hingga 2018 ini sudah jauh lebih gemilang dan cemerlang.

Dan siapakah BUPATI yang sungguh berhasil menciptakan KEFAMORFOSIS (?) Hanya warga masyarakat TTU sendiri dan Tuhan Allah yang tahu. Allahu a'lam. **

Surabaya, 10 Februari 2108
Pater Fritz Meko, SVD

Di post oleh: Pater Petrus Salu, SVD

Sumber:
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1870201776603166&id=100008400840178

Komentar

Postingan populer dari blog ini

.:: Praktikum Pengolahan Lahan SMK YPK Lachai Roi Ransiki ::.

.:: Pasir Putih Manokwari ::.

.:: BUMI MASUK RUMAH SAKIT ::.